Thursday, April 24, 2008

hmmm, Songtrack Saat Ini

hmmm, gw lagi ada songtrack of my life, intinya sih positivity

Hai cinta dengarkanlah
Aku ingin bicara
Tentang aku dan kamu
Tentang cintaku padamu

Aku memang laki laki
Yang pernah mencintai
Seribu wanita dan misterinya
Tapi sekarang begitu berbeda
Bersamamu aku merasakan cinta yang lain

Bersamamu kurasakan cinta
Bersamamu kumerasa rindu
Bersamamu kubisa jatuh hati
Bersamamu kurasakan sesuatu
Yang tak pernah kurasakan
sebelumnya

Ini hanya teriakan perasaanku
Tentang perasaan ku kepada dirimu
Yang semakin hari semakin menjadi jadi
Hatiku sudah memilih kamu menjadi

Separuh nafasku dan separuh jiwaku
Kamu menjadi bagian hidupku


hmmm, apa ada hubungannya dengan si kecil merah jambu? Ups, apa tadi gw nulis kecil? Sorry, mine is big...Lumayanlah bisa bikin tambah semangad

Monday, April 21, 2008

hmmm, After The Darkness, Here Comes The Light

hmmm, lagu palink pasaran yang paling serink dimainin di alat musik yang mempunyai tuts:
1 2 3 4 5 3 1 . . .
do re mi fa sol mi do . . .
i bu ki ta kar ti ni . . .

ibu kita (kita?) kartini, putri sejati (memang benar sih, tidak ada tanda2 kalau dia waria), Putri Indonesia (baru tau gw, klo jaman jebot udah ada kontes Putri Indonesia), harum namanya (pake parfum kale)....jst...jst...

hmmm, walau di lagunya ada yang ngaku2 ibu kartini jadi ibu kita (kita?), tapi gw dengan sangat tegas terpaksa menyanggahnya, wong gw udah punya ibu sendiri koq. Bisa jadi ibu kita (kita?) kartini tuh nyokapnya Marbastro, SECARA namanya sama2 berbau Raden...

hmmm, beliau terkenal sebagai ibu emansipasi gara2 suratnya yang berjudul Habis Gelab Terbidlah Terank, yang menggambarkan "her dedication through light and darkness". Sebenernya masih banyak kumpulan2 surat kartini yang lainnya yang terangkum dalam Kartini's Letters The Series, beberapa di antaranya adalah:
- Habis Malam Terbitlah Pagi
- Habis Kenyang Terbitlah Lapar
- Habis Hitam Terbitlah Putih
- Habis Panjang Terbitlah Pendek
- jst...

hmmm, kalian juga bisa berpartisipasi dalam Kartini's Letter The Series! Caranya gampank! Ketik REG spasi KARTINI spasi , lalu kirim ke 2104. Format judulnya cukub mudah, yaitu:
"Habis X Terbitlah Y", dengan Y = -X. Bisa juga tidak mengikuti format ini, tergantung situasi.

hmmm, gw sendiri sudah meluncurkan 1 surat semacam itu yang gw beri judul
"Habis Biji Kacang Ijo Terbitlah Sayur Toge"...

hmmm, at last, but not least...berterima kasihlah pada ibu kita (kita?) kartini, khususnya kaum wanita, sebab gara2 suratnya itu, kalian jadi bisa seperti sekarang, hmmm, bilang apa?

hmmm, bagi kamu kaum lelaki sejati, peran suami kartini lebih berarti, karena bisa mengangkat derajat kaum lelaki yang memang sudah terangkat, wok wok wok (setidaknya gw). Siapa sih suaminya bu kartini? Pak Kartono...

hmmm, postingan ini dimaqsudkan agar kalian2 mengingad kembali jasa2 ibu kita (kita?) kartini. Tampaqnja sih udah banyak yang inget, soalnya banyak yang nge-Rock (make rok) hari ini.

Tuesday, April 15, 2008

hmmm, .....and Blunderity...

hmmm, kisah sedih di hari minggu (13/04/2008) berbau blunderity:

hmmm, di minggu siank yang cerah tapi menyedihkan, gw duduk termenung sendiri di rumah (huhuhu, sedih banged). Tiba2 gw kepikiran ama si CIS, maka gw langsung menghubungi bos Mardi dan asistennya, Nisa. Ternyata pembicaraan yang terjadi melibatkan hal-hal gaib yang sulit diterima akal manusia, seperti BWBWBWBWBWBW dan lain2nya. Lalu dari hasil perdebatan sengit yang membuat kulit2 Mardi (ato Rizki?) lupa bentuk aslinya, gw diberi tugas besar untuk pergi ke Barat mengambil kitab suci, menghadapi 99 ujian dan 3000 rintangan, tapi boong. Tugasnya adalah...ah, gw ceritain di sini panjang x lebar x tinggi, juga lo olank gak bakalan ngerti, wok wok wok, betul gak, Nis? Betul gak, Mar? Apa gw yang gak ngerti?

hmmm, intinya adalah mencari ide untuk sesuatu. Setelah mendapatkan suatu ide, lalu berdiskusi sejenak, ternyata ide itu belum pas, maka kita (kita?) terpaksa harus mencari ide lagi. Setelah berpikiran ampe mentok batas alam semesta, akhirnya gw menelpon lagi untuk mencari pencerahan ke Mardi dan Nisa. Aha, gila, make Esia nikmat betul bisa nelpon tanpa rasa takut, tanpa meragu, dan tanpa harus menunggu jam2 murah yang datangnya tengah malam, hihihihihi. Makanya, beli Esia (tuh di ITC Depok cuma 275 ribuan, bener gak Mi?)

hmmm, setelah selesai menelpon Nisa, lalu gw memutar2 hape gw yang bertali panjang berwarna merah dan berisikan kartu palink asik sedunia. Abis gw puter2, trus gw masukin ke kantong bagaikan koboi.
Wutt wutt wutt wutt wutt (suara hape diputer2), slepp (suara hape masuk dengan mulus ke kantong, prakkkkk...Lho suara apa itu?

hmmm, selidik punyanya sidik, ternyata itu suara kacamata gw terlontar dari kuping, melayang sebentar di udara, lalu jatuh di lantai...Lensanya pun pecah...huhuhu. Rupanya pas tadi gw puter2, talinya semped nyangkut di gagang kacamatanya, lalu kelempar. Tau gitu, nyesel deh gw bergaya koboi segala...Apa ini tandanya gw harus make lensa koNtak? Eh udah gak jaman deng, sekarang lagi jamannya lensa segiNtiga.

hmmm, jadilah gw pergi ke kutank kacamata di hari minggu sore yang suram itu, tambah sedih aja deh gw, huhuhu...bener2 duid 50 ribuan cuma menetap sementara doank...untung kacamatanya murahan, tapi murahan juga manusia.....T_T

Monday, April 14, 2008

hmmm, Stupify and Blunderity

hmmm, bleh, abis ngapus postingan gak guna yang gw posting secara (NAH, INI DIA contoh pemakaian kata SECARA yang bener) khilaf. Malu ama postingan lainnya yang amad sangad bermutu tinggi.

hmmm, kebodohan (stupify) beberapa hari lalu:
hmmm, gw lagi naik motor secara (NAH, INI DIA contoh pemakaian kata SECARA yang bener) pelan2 dan hati2 dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi bagai membawa sesuatu yang sensitif dan berharga, namun what may make setelah beberapa hal terjadi, ada ini, ada itu, melewati sesuatu dan melihat2 sesuatu, maka keterkonsentrasian gw sedikit buyar sejenak. Maka gw tidak melihat ada lubang jalanan yang curam, terjal nan menganga dan siap menelan korban. Termakanlah gw oleh lubang itu secara (NAH, INI DIA contoh pemakaian kata SECARA yang GUOBLOQ(pake qolqolah kubro)) gw lagi melenk.

hmmm, Brak Bruk Dut Brot Brebet Pret Pret Pret Byur Byur Byur (berlebihan!!!). Setelah keadaan agaq mereda, otomatis gw langsunk memeriksa keadaan, takut2 ada yang jatoh atau terluka, atau ada tuyul kelindes, atau nemu duit sejuta bekas orang yang pernah jatoh duluan di situ. Setelah memastikan beberapa hal, gw lalu langsung meraba2 celana (kantongnya, tentu saja!), lalu mengingat2 apa yang seharusnya ada di situ, baik yang menetap maupun sementara tinggal di situ (contoh yang menetap: pahala dan ama baik gw, wok wok wok, emang gw kantongin) (lalu contoh yang menetap sementara saja: duit 50 ribuan, huhuhu).

hmmm, ternyata ada hal yang hilank, oh bukan itu, tapi bukan itu juga, hape ada, duid ada, lalu.....
"Huwaaaaa!!! Kunci motornya ilank!!! Kayaknya jatoh deh tadi!"
"Itu apaan di depan lagi nanceb?"
"Huwahahahaha, benar juga!!!"
"....."

hmmm, syukurlah tidak ada korban dalam cerita kali ini...

NEXT: Blunderity...

Thursday, April 10, 2008

hmmm, I'm Getting Wet

hmmm, pernah denger pepatah sotoy yang kira2 bunyinya gini:
"Melihat hujan turun itu asik sambil merenung"

Kentut!!!

hmmm, si orang sotoy yang ngucapin pepatah kentut itu pasti blom pernah ngerasain hujan2an ampe basah (Ya iyalah ampe basah, masak ampe gosong?). Kemaren sekitar setengah 6-an, gw pulang menuju ke rumah buat sekalian nanti mo ngelesin mengajar privat yang asik, seru, dan beda banget ~bareng kakek sidik. Tapi baru di depan Fakultas Hukum, hujan udah turun super deres, padahal waktu di Fasilkom masih gak ujan, dan kakek sidik pergi meninggalkan gw...

hmmm, buru2lah gw berganti wujud dan memakai jas hujan, tapi jas hujan gw agak sedikit bermasalah rupanya. Celana hujan gw bolong di bagian selangkangan, jadi walaupun sehebat apapun lapisan proteksinya dan dilengkapi dengan sayap yang lebar, tetap saja tembus. Bolongan gak asik ini bikin gw keder kadang2, soalnya pas gw berangkat dari rumah ujan2an, lalu ternyata pas nyampe di Depok, langit masih terang benderang (karena jarak dari rumah gw ke kampus relatif jauh), gw jadi kayak orang goblok (padahal aslinya jenius) pake jas ujan lagi siang terik. Dodolnya lagi, pas jas hujannya di buka, ternyata yang basah cuma celana bagian selangkangan doank, weleh kayak orang abis ngompol aja.

hmmm, balik lagi ke Fakultas Hukum, dari Fakultas Hukum menuju ke rumah gw, hujannya makin tambah deres aja. Dimulailah dilema buah simalakama sutra, di saat hujan deras, apa yang harus gw lakukan?
a. Menutup kaca helm
b. Membuka kaca helm dan membuka kacamata
c. Membuka kaca helm dan memakai kacamata

hmmm, klo milih jawaban [A], pandangan gw jadi terbatas banget, mungkin cuma keliatan 5 meter ke depan doank, terlebih lagi kaca helm gw gelap dan udah banyak baret2 bekas perjuangan, klo nekat milih [A] pas lagi ujan gede, bisa2 Busway gw kira jalanan.

hmmm, klo milih jawaban [B], penglihatan palink asik di sini, karena jelas apa yang ada di depan dan image jalan bisa terpeta dengan baik di kepala, tapi masalahnya pasti gw bakal banyak merem melek kayak kesetrum (emang kesetrum merem melek ya?) soalnya mata gw pasti bakalan kemasukan air.

hmmm, klo milih jawaban [C], mata terlindungi, tapi kacamata setiap 10 detik sekali harus dibersihin embunnya, capek juga, karena itu gw cenderung milih opsi [D], yaitu merem! Tapi, walaupun seandainya gw milih [C], tapi penderitaannya belum cukup sampai di situ doank, mulut sakit banged kena air hujan. Seandainya motor gw berjalan dengan kecepatan 60 km dan kecepatan hujan 40 km menuju arah gw, maka gw bagaikan ditusuk jutaan jarum2 basah berkecepatan 100 km/h, bleh!!!

hmmm, walaupun ada orang sotoy lainnya yang bilang mulut (atau lidah) lebih tajam daripada pedang (sumpah deh, goblok banget orang yang bilang kayak gini), tetep aja kulit gw sakit banged kena air hujan. Dilema selanjutnya adalah: Bagaimana kita berkendara dengan motor di saat hujan deras?
a. Pelan2 aja
b. Ngebut2an

hmmm, klo milih [A], ada resiko yang sangat besar, dan ini pernah gw alami. Dulu pernah, gw pas lagi ujan2an, gw berkendara pelan2, sambil menghindari jalan2 yang tergenang air dengan hati2. Ternyata, saat gw lagi berpelan2 ria kayak gitu, tiba2 ada angkot nyantai aja ngebut lewat genangan air, pas banget gw lagi di sampingnya pula. Byuuurrr!!! Blep blep blep! Blehhh!!! Basah semua pakaian gw, plus bonus air comberannya ampe masuk ke helm gw (gw lagi milih opsi [C]) dan masuk juga ke mulut, Pret Dut Cuih!!! bener2 sialan tuh angkot, mo gw kejar, tapi gak bisa, gaya gesek jalan ditambah hambatan genangan air membunuh akselarasiku, huhuhu, untung aja besoknya sopirnya tewas kena azab dan masuk sinetron Hidayah: Akibat Ngebut saat Hujan, Sopir Angkot Mati Kelindes Galon.

hmmm, karena keadaan di atas pulalah, maka opsi [B] lebih menguntungkan, jadi tinggal kebut2an aja di jalan yang tergenang air, gak peduli di samping ada orang lagi naek motor ato jalan kaki ato lagi kayang, yang penting cipratin semua, Bwahahaha (bener2 puas klo ngelakuin [B]). Tapi ada resikonya juga, hati2 aja bisa kena azab ntar.

hmmm, karena pilihan [A] makan hati dan azab [B] termata pedih, maka gw cenderung mengambil opsi [C], yaitu gak bepergian di saat hujan!!! Palink aman!!! Tapi klo lagi kepepet ada ujian ato yang lainnya, terpaksa pilihan [C] gw singkirkan.

hmmm, kembali lagi ke cerita kemaren, ternyata genangan2 air gak cuma membuat cipratan yang mengguyur badan dan mengotori motor saja. Genangan air juga membuat lobank2 di jalan jadi gak keliatan, suka bikin encok klo tiba2 jeblos ke lobank yang tidak diduga2.

hmmm, akhirnya setelah berjuang di jalan selama kurang lebih 50 menitan, gw nyampe juga di rumah. Tapi yang bikin males baju gw gak basah, tapi sepatu gw kayak pake sepatu direndem air. Apalagi celananya, super duper basah kuyup gara bolongan di tempat yang kurang tepat, celana luar dan cangcuters otomatis basah ngelepek banget, untung dalemnya gak melempem, huhuhu.

hmmm, sekedar cerita penderitaan pengendara motor saja...