Monday, May 7, 2007

hmmm, Run...Run for Your Life!!!

hmmm, Sabtu kemaren di nomor 100 m dan nomor2 lainnya gacrot (gagal crotal) meraih medali, semuanya ludes lenyap raib hilang tak bersisa diembat sama si Bleki, siluman ngibrit yang anggota badannya kaki semua dan bisa berlari 100 m dalam 11 detik. Wakil-wakil fasilkom yang bergaya di hari Sabtu:

100 m : Agung (beaten) dan Bang Ganteng (pretends to lose)
200 m : Bari berminyak (conquered) dan Bram (pawned)
400 m : Lupa apa gak ada? (only Madam Sahara knows)
1500 m : Refli (down) dan Sekai (terminated)

hmmm, laporan selesai...Udah? Ya, udah. Gitu doang. Yup!




HMMM, TUNGGU DULU!!! Ada apa dengan Bang Ganteng? Kenapa beliau bisa kalah? Bukankah biarpun si Bleki bertapa selama 3000 tahunpun itu belumlah cukup untuk mengalahkan Bang Ganteng? Ke manakah Hukum Mutlak Absolut Universal? Yang mana? Yang ini:

Hukum 1 Mutlak Absolut Universal : "Bang Ganteng selalu menang"
Hukum 2 Mutlak Absolut Universal : "Bila Bang Ganteng kalah (entah oleh mukjizat apa), lihat kembali Hukum 1"


Please calm, mortal! Semua ada sabab musababnya...Domba hitam susah dicari, mengapa tidak mencari kambing hitam? Tidaklah asik klo kalah tanpa membuat alasan.

1. Gw mengalah. Hmmm, tapi walaupun gw sengaja mengalah, seharusnya gw tetap menang, karena mengalah saja tidak cukup untuk meruntuhkan Hukum Mutlak Absolut Universal.

2. Kasihan sama si Bleki. Hey hey hey! Ada apa ini? Maksud gw, si Bleki udah kasian banget capek2 dandan ampe dekil, muka diamplas biar dikira garang (sayangnya tujuannya berhasil...), deodoran diganti ekstrak kencing tapir biar aromanya khas atlet, make baju gak dicuci 7 bulan biar auranya dahsyat, bergaya mengangkat2 kaki sesaat sebelum bertanding. Hmmm, dia kira begitu saja bisa membuat Dewa kalah? Non sense, seharusnya si Bleki menyadari klo dia cuma gw kasih senang sesaat. Wok wok wok wok wok! Hmmm, lain ceritanya klo di tengah pelarian, tiba2 dia ngelirik ke gw dan mengerlingkan matanya dengan genit, mungkin gw udah lari mundur keluar stadion!

3. Keajaiban seksual. Hmmm, sebenarnya keajaiban saja kurang lengkap, perlu niat, kemustahilan, mukjizat, kelicikan, trik, cara kotor, curang, tipu daya, KKN, keberuntungan dan semuanya harus disatukan dengan element of surprise (Sial, gw beberin kelemahan gw). Tetapi, sejak mukjizat hanya diberi kepada para Nabi dan KKN dimonopoli oleh para pejabat, maka keadaan di atas tidak mungkin tercapai.

4. Koin sial pembawa petaka. Hmmm, sebelum bertanding, Agung menemukan koin 500-an di tanah, lalu diberikan ke gw. GW menerimanya dan menggenggamnya dengan erat berisi niat untuk membeli Aqua gelas selesai bertanding. Sayang sayang Simatupa'ang, sebelum start, posisi telapak harus terbuka, kalau begini koinnya tidak bisa kugenggam, maka gw masukin koinnya ke sepatu, siapa tahu dan tempe sepatu gw klo dimasukin koin kerjanya lebih maknyuss. Sayang Simatupang Peyang, sewaktu berlari koinnya menyelip ke bawah dan terinjak telapak kaki dalam posisi koinnya berdiri. Auch ugh aww, alasan berkambing hitam yang bagus, tapi cukup buat melambatkan Dewa dan membiarkan si Bleki senang (Yup, gw 1 line ama si Bleki). Hmmm, jadi curiga ama Agung telah berkonspirasi tingkat tinggi (kebanyakan baca Dan Brown ya gini) untuk sengaja menaruh koin itu atas komando si Bleki?

5. Dari 6 peserta round 1, cuma diambil 3 peserta. Coba kalo pesertanya ada 2 dan diambil 3 orang untuk ke babak selanjutnya, pasti gw masuk tuh!

6. Tenaga terkuras di pagi hari. 5 detik sebelum pertandingan, gw sengaja nge-pur si Bleki dan kawan-kawan dengan cara ber-boker-ria bareng si Bram (TENTU SAJA BEDA KAMAR!), gw sengaja nyisain 1/4096 tenaga gw. Seharusnya sih 1/262144 tenaga gw juga udah cukup buat menang. Kenapa gw sisain tenaga gw cuma 1/4096-nya doank? Ntar klo gw sisain 1/8192 tenaga gw, lo tanya juga kenapa! Tapi, kasianlah terlalu nge-pur juga gak asik.

7. Hmmm, sudah pasti menang, buat apa lagi menang? Tidak ada tantangannya...A champion is the one who try to change the expected result. Hmmm, terdengar seperti ciri2 gw? Ya iya laaaah...

Hmmm, terdengar sedikit sombong?
Tentu saja, Sombong itu nama tengahku...
Sombong is my middle name.
Sombong ist mein mittlerer name.
Sombong รจ il mio nome centrale.


Hmmm, sebenarnya masih ada 128 alasan2 lainnya, tetapi tidak baik mencari kambing hitam (bukannya udah?). Maafkan aku teman2, demi kemanusiaan, aku membiarkan si Bleki merebut medali kita, entah ayam siapa yang akan diperkosanya bila dia gagal mendapatkan medali (kasihan sekali ayamnya). Hey Om Bleki, seneng kan lo?

No comments: