Tuesday, July 24, 2007

hmmm, Bang Ganteng and The Deadly Mellow

hmmm, again with the mellow
Apakah mellow telah meracuniku?
Tidak, sekali-kali tidak
Sesungguhnya marshmallow jauh lebih enak daripada mellow

hmmm, lalu apa yang akan kutulis?
Entahlah, saat ini aku cuma bisa meringis bukan menangis
Seandainya gula tidak lagi berasa manis
Aku tak peduli karena itu bukan hal yang kritis

hmmm, apakah ini puisi? Puisi tanpa maksud?
Bukan, pantun juga bukan, apalagi mantra sihir
Jelas-jelas ini hanya elemen postingan dari ruang blog
Seperti vektor yang merupakan elemen dari ruang vektor

hmmm, mengapa masih terpikir alin? Baru saja alin, WS belum selesai
Seharusnya aku masih bersyukur masih bisa berpikir, bukannya mengeluh
Ya betul, mengeluh itu tak berguna
Cuma alat menuju keputusasaan dan keterpurukan

hmmm, kurasa sudah saatnya lagi untuk berima
Mengapa? Apakah berhubungan dengan trauma?
Kurasa tidak. Lalu, sesuatu tentang karma?
Ah, terlalu banyak bertanya, padahal jawabannya cuma irama

hmmm, Roma Irama? Si tukang dangdut itu
Sudah lama lagunya tak kudengar
Terakhir kudengar "Bang Toyib...Bang Toyib..."
Ah, ternyata itu bukan lagu Roma Irama

hmmm, ada apa dengan siapa?
Siapa berapa-apa dengan siapa?
Darimana pertanyaan-pertanyaan itu keluar?
Tidak jelas

hmmm, mengapa hari ini aku terlambat?
Ah, sudah biasa terlambat
Sampai kapan mau terbiasa terlambat?
Sampai tidak mau terbiasa untuk terlambat

hmmm, kakek gundul makan bakwan
Bawa ketupat sambil jualan
Siapa tuyul berani melawan
Ingin cepat masuk kuburan

hmmm, bukankah yang di atas itu pantun?
Bukankah itu salah? Apa salahnya?
Ini blogku, aku menulis apapun itu terserah
Hey, lagipula aku kan tidak pernah salah

hmmm, bertandang ke rumah teman?
Atau terpanggil untuk melayani tamu dari ITS?
Mana yang lebih penting? Menurutku teman lebih penting
Pertanyaan utamanya, apakah jadi bertandang?

hmmm, sampai kapan mau dilanjutkan?
Sampai hati tak sanggup lagi
Hati mengeras dan tidak lagi berperasaan
Ah, jangan sampai itu terjadi

hmmm, jika senyum tak lagi atau sulit untuk keluar
Mungkin perlu dipertanyakan
Senyummu mungkin bisa membahagiakan orang lain
Tapi senyum palsumu cuma menyakiti dirimu sendiri

hmmm, makin aneh saja
Tentu saja aneh, login semakin langka akibat matrikulasi dan para penjahat login
Ah, aku mulai lapar, ingin kutinggalkan login ini demi ke kantin
Mungkin boleh juga sekali-kali menjadi penjahat login? Sudahlah

4 comments:

M. Sidik said...

Makin najis aje....

puisi lo bikin gw mules-mules mal..

ciya! said...

AADK?
~penasaran

Anonymous said...

iya nih keknya ada apa2 sama Kemal dari 2 postingan terakhir...

ada apaan yaaa?

Bang Ganteng said...

hmmm, @sidik: lo ngaca juga udah bikin lo mules2...
udah ditulis juga itu bukan puisi

@nur: AADK? gak ada apa2 tuh, iseng aja...