Tuesday, September 4, 2007

hmmm, Kau Suka Kingkong, Ku Suka Keju

hmmm, tumben tahun ini malam panggung 17-an agak molor waktunya. Tahun2 lalu biasanya mengambil waktu Sabtu terdekat dari event 17-an atau paling lambat Sabtu 1 minggu setelahnya. Tetapi kemarin, 17 Agustusan jatuh pada hari jumat, dan malam panggung 17-annya dilaksanakan pada tanggal 1 September 2007. Cukup jauh rentang waktunya, sudah masuk bulan September pula. Waktu yang pas untuk sejenak melupakan kuliah, PMB dan 3000 macam tetek bengkak lainnya.

hmmm, acara2 yang diadakanpun standar2 saja, tidak banyak penyimpangan dari masa lalu. Berkutat antara pengumuman dan pemberian hadiah lomba 17 Agustusan; sambutan2 dari ketua RT dan RW; sambitan dari warga untuk sambutan membosankan; baca puisi; bernyanyi dan nge-band, dll. Cukup berharap ada acara breakthrough jenis baru yang mendobrak kekonvensionalan seksual acara2 seperti ini, seperti misalnya pemberian mata kuliah kalkulus pada warga; demonstrasi penguburan mayat; unjuk rasa RAPBN; dan 3000 jenis alternatif lainnya.

hmmm, kebetulan si Burcul kebagian ngisi acara baca puisi. Kebetulan lagi judulnya Karawang-Bekasi bikinan Chairil Anwar yang udah jadul bersama ke-4 teman sepermainannya (bukan sepermanian). Sayang sekali, pembacaan puisi ini kurang menarik. Puisi jadul dibacakan oleh 5 orang anak SD. Coba si Burcul beberapa hari sebelumnya minta gw bikinin puisi, pastilah hasilnya tokcer (bukan singkatan tokai encer). Dari dulu emang gw kurang respek ama yang namanya puisi, susah sekali menghayati, kadang2 malah menertawakan kebodohan seksual si pujangga yang membuat kata2 tanpa maksud, seperti "Demi tulang-belulang...", halah upil! Setidaknya, puisi bikinan gw jauh lebih bagus dari puisinya Chairil Anwar, cuma kalah reputasi saja.

hmmm, tapi si Burcul sudah membuat sedikit perubahan juga sih, tahun lalu dia membawakan Tarian Bakul Nasi bersama 4 orang temannya itu. Tariannya seperti tarian awam lainnya, tetapi dengan tambahan embel2 bakul nasi dan baju kebaya. Sedangkan pada pengumuman lomba2 17an banyak dimenangkan oleh mahasiswa2 Untag (Universitas 17 Agustusan), ya itu2 aja orangnya. Si Anu menang lomba makan kelereng, Si Fulan menang lomba memasukkan karung ke dalam botol dan Si Haitian Guy (manusia tanpa nama) yang menang lomba balapan kerupuk.

hmmm, ternyata si Burcan juga gak mau kalah. Dia juga tampil bareng temen2nya, tergabung dalam grup Band Chonk, menyanyikan lagu Nidji, Hapus Aku. Perlu sedikit latihan, polesan dan bimbingan dari seorang Sith Lord atau Jedi Knight agar Padawan sepertin sepertinya bisa lebih siap menghadapi masa depan. Gw ngapain donk? Comot makanan sana-sini, ngember bareng temen, menghina yang patut dihina, memuji yang siap dipuji, turun naek panggung (Harvard Test), dll. Yang penting nyari asiknya doank.

hmmm, tibalah acara yang bikin males, grup ibu2 ama bapak2 tampil. Ada yang bikin band sendiri, ada juga yang diiringin keyboard tunggal. Tapi satu persamaannya, lagunya jadul2. Dari jaman Firaun suka nongkrong di Taman Lawang ampe jaman lmpur lapindo, lagunya gak ganti2. Kingkong dan Keju, Widuri, Gereja Tua, dll. Bleh!!! Mendingan karaokean deh. Untunglah, sesi ibu2 bapak2 cuma ampe jam 11an. Sisanya band2. Menjelang akhir acara, sudah berstrategi pulang duluan, biar gak disuruh beres2. Sori panitia, bukannya gw gak mau beres, tapi tidur itu kebutuhan primer, beres2 itu nomor 3000. Dah ah, lemot aja sih nih blogger...

1 comment:

M. Sidik said...

Lah...lo kok nggak ikutan nyanyi sih Mal???

malah si Burcul (yang baru gw sadari ternyata dia cewek) yang tampil bawain puisi...