Saturday, September 29, 2007

hmmm, Jumat Keramat

hmmm, dimulai dari kuis online RPL, kebagian di lab 06. Tulisan di file kuisnya sih "Closed Book", dan udah gw teliti bener2 gak ada tulisan "Closed Slides". Jadi, tentu saja membuka slide dan catatan kecil fotokopian jelas tidak melanggar hukum. Oh, kemudahan masih bertambah, bagian pertama dari kuis, yaitu pilihan ganda. Asyignja, pilihan ganda ini, klo salah bisa milih lagi, sampai benar. Jadi sebenarnya ini bukan pilihan ganda, tapi pilihan tunggal berkali-kali (sampai benar) ditambah lagi bisa diskusi dulu bareng Mia (belajar dari kesalahan orang lain). Klo si Mia salah nebak jawaban, ya gw milih yang lainlah, paling apes milih 3 kali. Ternyata, kebodohan sistem ini terdeteksi oleh seseorang (besar kemungkinannya ada Asdos yang mengadu...hohoho), maka nilai kuis yang tadi (yang tentu saja 100 semua) dibatalkan, lalu disuruh mengerjakan kembali, soalnya sih sama, tapi sudah tidak bisa memilih berkali2 lagi. Kali ini bukan tes pengetahuan, tapi tes ingatan, karena soalnya 100% sama dengan yang sebelumnya.

hmmm, lalu bagian kuis yang ke-2 adalah essay, sudah menjadi rahasia umum, klo soalnya sudah beredar di toko kaset sehari sebelumnya (thanks to ke-dodol apa salak-an yang ngaplot dan kejelian mbah sidik mencari kesempatan dalam kesempitan). Lagi2 dalam kuis ini, kita disuruh bermain ingatan (ditambah slide juga sih). Selesai kuis, gw lalu keluar mencari makna hidup, soalnya akses ke internet telah dibasmi demi kuis RPL. Hampir saja makna hidup didapat, yaitu bermain CS, tapi si penantang, James 2007 (Sebenernya nama aslinya Hamzah, tapi malu...wok wok wok) telah lenyap. Terpaksa, masuk ke aula setelah antri kupon sembako.

hmmm, di dalam aula, ternyata cuma bermain2 saja sambil mendengar hiburan. Mendadak Meldi mendapat ide membunuh waktu dengan menelpon iseng, tentu saja ide ini cuma bisa dilakukan denga Esia, karena tarif saktinya (ayolah, pake Esia semua...(iklan terselubung nih)). Tapi tidak berapa lama kemudian, permainan sudah berakhir gara2 blunder si Bram. Menganggur lagi...Tiba2 niat iseng terbersit, setelah melihat teh Meldi tergeletak di bawah kursi. Kuambil saja tehnya, biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh. Teh Meldi gw pangku, tak lama berselang, Meldi pun panik. Langsung menuduh Yudha yang mengambil. Tampang Yudha emang licik, beda ama tampang gw yang suci dan tak berdosa, pantas saja Yudha langsung dicurigai. Sialnya, karena Yudha tidak mengaku, Meldi lalu berdoa. Entah apa doanya, yang jelas sewaktu Meldi berdoa, perut langsung terasa panas. Azab! Tehnya Meldi tumpah di pangkuan gw. Kantal! Untuk mencegah azab berlanjut, gw kembaliin aja teh maksiatnya.

hmmm, saat berbuka pun tiba. Algoritma yang baik adalah algoritma yang efisien. Kalau solat dulu baru makan, jelas tidak efisien. Oleh karena itu, makanlah dulu sambil menunggu musholla kering (kering pengunjung, maksudnya). Pain and Panic! Kupon sembako lenyap dari peredaran, another azab? Biarlah, yang penting PD! Dengan jaket panda yang berfungsi menutup aurat dan menutup bekas tumpahan teh (yang terlihat seperti ompol). Seperti yang gw duga, pasang tampang melas dan acting mencai kupon di seluruh badan (yang memang sudah pasti tidak ditemukan) berhasil menggugah hati jin penjaga makanan, dapetlah gw makanannya. Setelah membantai makanan, kewajiban pun gw jalankan.

hmmm, di tempat wudhu yang kotor karena jejak langkah orang2 awam, berdirilah gw. Setelah menimbang2 dan menganalisis, gw memutuskan berwudhu di ruangan sebelahnya, karena penghuninya telah dialihkan ke lantai 2 gedung B, tentu saja mengecek kekosongan ruangan diperlukan, sedikit teriakan "spada", gw rasa udah cukup. Gw ternyata lebih dulu selesai wudhu daripada Munir, Mursal dan NR yang takut2 wudhu di sebelah. Ternyata di musholla, ada orang nganggur, solat sendirian, gw tepok aja sekalian memberinya kenangan terindah seumur hidupnya, bahwa gw pernah menjadi makmumnya. Ternyata orang awam itu sudah sampai di rakaat 3, jadilah gw cuma berjamaah selama 1 rakaat saja. Dan ketika orang awam itu memberi salam dan gw berdiri, terjadilah hal yang gw khawatirkan. Munir menepok gw.

hmmm, padahal sebelumnya tuyul yang satu ini, mencoba melawak2, sampai diperingatkan pengunjung musholla yang lain. Untunglah! Soalnya gw udah di ambang batas keimanan gw. Anehnya pas gw lagi jadi iaam, itu tuyul tidak berhenti2nya mengeluarkan suara aneh, lalu ketika sangat terdengar seperti ingin ketawa, tiba2 dia pura2 batuk (hmmm, manouver yang hebat, Nir). Entah imp mana yang ngelitikin si Munir. Selesai solat, di lorong ketemu 3 tuyul maboy. Hadoi, James (Hamzah aja! Pake James2an segala!) dan 1 tuyul yang tidak terbukti mirip.

hmmm, kembali ke ruang pingpong utama, ternyata 3 tuyul maboy itu lewat lagi, tapi dengan tambahan beberapa orang lagi. Di sini Munir si Foliot berulah lagi, pake nuduh ada tuyul maboy mirip. Jelas2 gak mirip, heran dengan orang2 awam itu, di mana letak panca indranya. Menurut fakta, orang2 awam yang nuduh tuyul tidak terbukti itu mirip ama gw, pastinya melihat lewat hidung mereka bukan dengan matanya. Biarlah mereka terkena azabnya suatu saat nanti. Dan kamipun pulang...

hmmm, akhirnya sampe juga ke hari ini...hari Sabtu...dan Sabtu ini.....pertamax! Ngeposting blog dari warnet (gitu aja bangga). Yah, mungkin Sabtu yang diisi dengan ngenet di warnet bukan Sabtu yang spesial. Ini semua salah Fastnet, kenapa blom nyampe ke daerah rumah gw! Pulang ah! Dasar pengangguran...huhuhu...

2 comments:

Anonymous said...

hahahaha...
tebak2an baru...
anget2 di perut... apakah itu??
hahahahaha...
kena azab ente....

buka kacamata lo lah maaal...
baru terasa miripnya ama si 2007 ntu....
hahahahaha...

Bang Ganteng said...

hmmm, absolutely not mirip sama sekali tuh.....ngasal aja lo